Thursday, October 30, 2008

[Copywriting] Backstage: Topeng, The Faces of Indonesia




 
Theme IdeaTeam
Creative DirectorHendrik Tio
Art DesignerDini Kartika & Cay-Cay
ProgrammingArjuna
PerpustakaanElla Viryananda
Script WriterElla Viryananda
DatabaseLeo Antonius
Published PeriodDec 2007 - Dec 2008
Copyright ©Bhinneka Mentari Dimensi
Topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi 
paling tua yang pernah diciptakan peradaban 
manusia. Pada sebagian besar masyarakat dunia,
topeng memegang peranan penting dalam berbagai 
sisi kehidupan yang menyimpan nilai-nilai magis 
dan suci. Ini karena peranan topeng yang besar 
sebagai simbol-simbol khusus dalam berbagai 
upacara dan kegiatan adat yang luhur.

Kehidupan masyarakat modern saat ini menempat-
kan topeng sebagai salah satu bentuk karya seni 
tinggi. Tidak hanya karena keindahan estetis yang 
dimilikinya, tetapi sisi misteri yang tersimpan pada 
raut wajah topeng tetap mampu memancarkan 
kekuatan magis yang sulit dijelaskan.

Topeng di Indonesia
Topeng masuk Indonesia pada sekitar abad ke-17. 

Secara luas digunakan dalam tari yang menjadi 
bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali 
cerita-cerita kuno dari para leluhur. Diyakini bahwa 
topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang 
dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada 
beberapa suku, topeng masih menghiasi berbagai 
kegiatan seni dan adat sehari-hari.

Topeng Jawa
Cerita klasik Ramayana yang berkembang sejak 

ratusan tahun lalu menjadi inspirasi utama dalam 
penciptaan topeng di Jawa. Topeng-topeng di Jawa 
dibuat untuk pementasan sendra-tari yang men-
ceritakan kisah-kisah klasik tersebut. Salah satu 
tokoh dari cerita Ramayana adalah Rama dan Sinta. 
Rama adalah seorang suami yang berjuang mati-
matian untuk menyelamatkan Sinta dari Rahwana. 
Sementara Sinta adalah istri setia yang berjuang 
melawan godaan Rahwana untuk menjaga kesucian 
cintanya.

Topeng Bali
Topeng sebagai bentuk karya seni tradisional di Bali 

lebih dikenal dengan sebutan tapel. Keberadaan 
topeng dalam masyarakat Bali berkaitan erat dengan 
upacara keagamaan Hindu, karena kesenian luluh 
dalam agama dan masyarakat. Sebagai sebuah 
tradisi yang kental dengan nuansa ritual magis, 
umumnya yang ditampilkan di tengah masyarakat 
adalah seni yang disakralkan. Tuah dari topeng yang merepresentasikan dewa-dewa dipercaya mampu menganugrahkan ketenteraman dan keselamatan.

Topeng Dayak
Di daerah Kalimantan, suku Dayak menggunakan 

topeng dalam Tari Hudog yang sering dimainkan 
dalam upacara keagamaan dari kelompok suku Dayak 
Bahau dan Modang. Tari ini dimaksudkan untuk 
memperoleh kekuatan dalam mengatasi gangguan 
hama perusak tanaman dan mengharapkan diberikan 
kesuburan dengan hasil panen yang banyak. Topeng 
yang digunakan berwarna hitam, putih, dan merah yang melambangkan kekuatan alam yang akan membawa 
air dan melindungi tanaman yang mereka tanam 
hingga musim panen tiba.

Dapat kita lihat, betapa para ahli telah bekerja keras 

untuk menyelidiki dan mempelajari misteri dibalik 
topeng. Tetapi sampai saat ini masih tersisa beberapa pertanyaan yang belum menemukan jawaban. 
Tidak seorangpun dapat menjelaskan mengapa 
manusia merasa perlu menutupi wajahnya dengan 
topeng. Kita juga masih belum menemukan jawaban 
mengapa di sebagian besar adat suku tertentu tidak 
mengijinkan wanita menggunakan topeng.

Dan begitulah misteri dibalik topeng, terus menerus

menyelubungi..[ella]


Original article at: Backstage: Bhinneka.Com - Topeng, The Faces of Indonesia


No comments:

Post a Comment