|
|
Theme Idea | | Team |
Creative Director | | Hendrik Tio |
Art Designer | | Dini Kartika & Cay-Cay |
Programming | | Arjuna |
Perpustakaan | | Ella Viryananda |
Script Writer | | Ella Viryananda |
Database | | Leo Antonius |
Published Period | | Dec 2007 - Dec 2008 |
Copyright © | | Bhinneka Mentari Dimensi |
|
|
Topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi
paling tua yang pernah diciptakan peradaban
manusia. Pada sebagian besar masyarakat dunia,
topeng memegang peranan penting dalam berbagai
sisi kehidupan yang menyimpan nilai-nilai magis
dan suci. Ini karena peranan topeng yang besar
sebagai simbol-simbol khusus dalam berbagai
upacara dan kegiatan adat yang luhur.
Kehidupan masyarakat modern saat ini menempat-
kan topeng sebagai salah satu bentuk karya seni
tinggi. Tidak hanya karena keindahan estetis yang
dimilikinya, tetapi sisi misteri yang tersimpan pada
raut wajah topeng tetap mampu memancarkan
kekuatan magis yang sulit dijelaskan.
Topeng di Indonesia Topeng masuk Indonesia pada sekitar abad ke-17.
Secara luas digunakan dalam tari yang menjadi
bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali
cerita-cerita kuno dari para leluhur. Diyakini bahwa
topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang
dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada
beberapa suku, topeng masih menghiasi berbagai
kegiatan seni dan adat sehari-hari.
Topeng Jawa Cerita klasik Ramayana yang berkembang sejak
ratusan tahun lalu menjadi inspirasi utama dalam
penciptaan topeng di Jawa. Topeng-topeng di Jawa
dibuat untuk pementasan sendra-tari yang men-
ceritakan kisah-kisah klasik tersebut. Salah satu
tokoh dari cerita Ramayana adalah Rama dan Sinta.
Rama adalah seorang suami yang berjuang mati-
matian untuk menyelamatkan Sinta dari Rahwana.
Sementara Sinta adalah istri setia yang berjuang
melawan godaan Rahwana untuk menjaga kesucian
cintanya.
Topeng Bali Topeng sebagai bentuk karya seni tradisional di Bali
lebih dikenal dengan sebutan tapel. Keberadaan
topeng dalam masyarakat Bali berkaitan erat dengan
upacara keagamaan Hindu, karena kesenian luluh
dalam agama dan masyarakat. Sebagai sebuah
tradisi yang kental dengan nuansa ritual magis,
umumnya yang ditampilkan di tengah masyarakat
adalah seni yang disakralkan. Tuah dari topeng yang merepresentasikan dewa-dewa dipercaya mampu menganugrahkan ketenteraman dan keselamatan.
Topeng Dayak Di daerah Kalimantan, suku Dayak menggunakan
topeng dalam Tari Hudog yang sering dimainkan
dalam upacara keagamaan dari kelompok suku Dayak
Bahau dan Modang. Tari ini dimaksudkan untuk
memperoleh kekuatan dalam mengatasi gangguan
hama perusak tanaman dan mengharapkan diberikan
kesuburan dengan hasil panen yang banyak. Topeng
yang digunakan berwarna hitam, putih, dan merah yang melambangkan kekuatan alam yang akan membawa
air dan melindungi tanaman yang mereka tanam
hingga musim panen tiba.
Dapat kita lihat, betapa para ahli telah bekerja keras
untuk menyelidiki dan mempelajari misteri dibalik
topeng. Tetapi sampai saat ini masih tersisa beberapa pertanyaan yang belum menemukan jawaban.
Tidak seorangpun dapat menjelaskan mengapa
manusia merasa perlu menutupi wajahnya dengan
topeng. Kita juga masih belum menemukan jawaban
mengapa di sebagian besar adat suku tertentu tidak
mengijinkan wanita menggunakan topeng.
Dan begitulah misteri dibalik topeng, terus menerus
menyelubungi..[ella]
|
No comments:
Post a Comment